Supply
Chain Sirkulasi Botol Teh Botol Sosro
(Studi
Kasus di PT. Sinar Sosro, Ungaran)
Penulis : Aditya Priyambodo dan Yandra Rahadian
Perdana
Tahun terbit : 2011
Supply
Chain Management (Manajemen Rantai Pasokan) adalah manajemen mengenai arus
barang sejak dari hulu sampai hilir akhir yaitu konsumen. Supply Chain
merupakan jaringan yang bekerja sama untuk menciptakan dan menghantarkan produk
ke tangan pemakai akhir. Dimana perusahaan-perusahaan yang termasuk seperti
supplier, pabrik, distributor, retail serta perusahaan pendukung seperti
perusahaan jasa logistik.
Tujuan
dari Supply Chain Management adalah perngiriman produk bias tepat waktu serta
memuaskan pelanggan , penguranagn biaya, meningkatkan hasil dari seluruh
pasokan.
Proses
Produksi
Terdapat 3 tahap dan
proses produksinya yaitu:
1. Tahap
Pengolahan Air (di unit Water Treatment)
2. Tahap
Pembuata The Cair Manis ( di unit Kitchen)
3. Tahap
Pombotolan (di unit Bottling Line)
Bahan baku TCM adalah the
kering, gula dan air baku.
§ Proses
Water Treatment
Terdapat
3 buah sumur, yaitu untuk sumur 1 penggunaan air untuk kebutuhan pabrik.,
kemudian untuk sumur 2 dan 3 untuk proses produksi . Dalam prosesi ini air
tersebut sudah ditetapkan dan aman untuk diproduksi
§ Proses
unit Kitchen
Merupakan
proses pembuatan TCM adalah pembuatan sirup gula, kemudian pembuata TCP (The Cair
Pahit) yaitu pencampuran sirup gula dan pasteurisasi.
§ Proses
Bottling Line
a. Proses
Pembotolan
Pada
proses ini dengan melakukan penyortiran botol. Untuk botol yang sudah tidak
dapat dipakai akan diberi label “rejected” dan akan dimusnahkan, kemudian untuk
botol yang masih bias didaur ulang akan dikembalikan ke gudang untuk
pembersihan ulang.
Ada
3 macam botol, antara lain:
1. Botol
dari Konsumen : diproses dan dikembalikan kembali.
2. Botol
dari pencucian manual : botol non-standar dibersihkan dengan mesin bottle
washer.
3. Botol
baru : dari supplier dalam setahun sekali, jumlah disesuaikan kebutuhan
b. Penyimpanan
Botol
Botol diinkubasi selama 2-3 hari. Disini dilakukan
pengecekan botol, apabila tidak terjadi perubahan botol dinyatakan siap dipasarkan.
Sirkulasi
Pergudangan di Gudang PIPB
1. Penerimaan
PB
2. Penyimpanan
PB
3. Pemakaian
PB untuk produksi
4. Proses
Produksi
5. Penyimpanan
PI
6. Pengeluaran
PI
7. Penghancuran
botol
Reverse
Logistic Function
Aliran
arus material dan produk menuju hulu rantai pasokan. Tujuan dari reverse
logistic adalah untuk meminimalkan limbah. Reverse Logistic sebagai aktivitas
merencanakan, mengaplikasikan, agar tercaapai secara efisien dengan arus
material sampai produk jadi.
Reverse
logistics saat ini menjadi salah satu alternatif terbaik yang dapat
dipertimbangkan untuk mengurangi keterbatasan sumber daya bahan baku. Selain
itu, reverse logistics terbukti dapat memberikan nilai ekonomi bagi para
pelakunya. Aktivitas utama dari reverse logistics adalah mengumpulkan
produk yang akan diperbaharui dan melakukan redistribusi material baru yang
dihasilkan
Aplikasi
Reverse Logistic juga sudah dilakukan dengan baik oleh PT. Sinar Sosro tersebut
walaupun masih belum optimal untuk menangani permintaan pengendapan dari KP.
Sumber: http://journal.uin-suka.ac.id/media/artikel/INT140101-Jurnal%20Inovasi%20Industri%20Vol%201%20No.%202-4.pdf
ANISA SEPTRIANI (41615010069)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar