Sabtu, 24 Oktober 2015

(3) Perubahan Entalpi dan Applikasinya

PERUBAHAN ENTALPI STANDAR DAN APLIKASINYA

ANISA SEPTRIANI (41615010069)
SABIQ DZIKRULLAH (41615010038)
TEKNIK INDUSTRI
KIMIA DASAR

      

Dalam kajian Termodinamika, reaksi kimia dianggap sempurna jika tidak ada perubahan komposisi dan zat hasil reaksi dapat kembali pada suhu semula biasanya pada suhu kamar. Jumlah total kalor yang diserap atau dilepaskan selama reaksi berlangsung dan mengembalikan zat kepada suhu semula dinamakan kalor reaksi. Jika reaksi terjadi pada tekanan tetap, kalor reaksi dinyatakan sebagai perubahan entalpi, ∆H. Nilai ∆H bergantung pada jenis pereaksi, kuantitas pereaksi, dan suhu.
          Oleh sebab itu, perubahan entalpi harus dinyatakan dalam satuan jumlah kalor per kuantitas zat dan suhu reaksi. ∆H biasanya dinyatakan dalam satuan joule per mol per kelvin.

Jenis-jenis Perubahan Entalpi Standar

Perubahan Entalpi Standar ∆H
       Perubahan entalpi standar suatu reaksi dapat digolongkan menurut jenis reaksinya, seperti entalpi pembentukan standar (∆Hf°), entalpi penguraian standar (∆Hd°), dan entalpi pembakaran standar (∆Hc°). Huruf dalam indeks yaitu f, d, dan c masing-masing berasal dari kataformation (pembentukan), dissosiation (penguraian), dan combustion (pembakaran). 
        Tapi pada dasarnya, semua jenis perubahan entalpi standar, kadang-kadang digolongkan sebagai entalpi reaksi (∆Hr°). Sebab, baik reaksi pembakaran, semua tergolong reaksi kimia. Dengan demikian, tidak salah jika dikatakan sebagai perubahan entalpi reaksi.
Perubahan Entalpi Pembentukan Standar, ∆H°f
       Entalpi pembentukan standar suatu senyawa adalah kalor yang terlibat pada reaksi pembentukan satu mol senyawa dari unsur-unsurnya diukur pada 1atm, 298,15 K. Berdasarkan perjanjian, entalpi untuk unsur-unsur dalam bentuk paling stabil dikukuhkan sebesar 0 kJ/mol. Contoh, keadaan standar dari karbon yang paling stabil adalah grafit, untuk gas O2, H2, N2, dan gas lain paling stabil adalah gas diatomik, masing-masing memiliki entalpi standar 0 kJ/mol.
Perubahan Entalpi Penguraian Standar, ∆H°d
      Reaksi penguraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan, yaitu penguraian senyawa menjadi unsur-unsurnya. Oleh karena itu, perubahan entalpi penguraian suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar sama besar tetapi berlawanan tanda sesuai dengan sifat ekstensif. Jika nila ∆Hf° bertanda negatif (eksoterm) maka nilai ∆Hd° bertanda positif (endoterm).
Contoh :

Perubahan Entalpi Pembakaran Standar, ∆H°c
      Entalpi pembakaran standar adalah faktor yang dilepaskan jika satu mol zat dibakar sempurna pada keadaan standar. Istilah pembakaran dalam ilmu kimia agak berbeda makna dengan yang biasa dipakai dalam keseharian. Dalam kehidupan sehari-hari pembakaran berarti membakar sesuatu dengan api. Dalam ilmu kimia, pembakaran berarti mereaksikan suatu zat dengan oksigen. Contoh reaksi pembakaran :


Pengertian Entalpi sistem dan lingkungan 
Setiap materi mengandung energi yang disebut energi internal (U). Besarnya energi ini tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanyalah perubahannya. Mengapa energi internal tidak dapat diukur? Sebab materi harus bergerak dengan kecepatan sebesar kuadrat kecepatan cahaya sesuai persamaan Einstein .


Di alam, yang tercepat adalah cahaya. Perubahan energi internal ditentukan oleh keadaan akhir dan keadaan awal ( ΔU = Uakhir – Uawal).
Pengertian Entalpi ( ΔH )
Perubahan energi internal dalam bentuk panas dinamakan kalor. Kalor adalah energi panas yang ditransfer (mengalir) dari satu materi ke materi lain. Jika tidak ada energi yang ditransfer, tidak dapat dikatakan bahwa materi mengandung kalor. Jadi, Anda dapat mengukur kalor jika ada aliran energi dari satu materi ke materi lain. Besarnya kalor ini, ditentukan oleh selisih keadaan akhir dan keadaan awal.

Contoh:
Tinjau air panas dalam termos. Anda tidak dapat mengatakan bahwa air dalam termos mengandung banyak kalor sebab panas yang terkandung dalam air termos bukan kalor, tetapi energi internal. Jika terjadi perpindahan panas dari air dalam termos ke lingkungan sekitarnya atau dicampur dengan air dingin maka akan terbentuk kalor. Besarnya kalor ini diukur berdasarkan perbedaan suhu dan dihitung menggunakan persamaan berikut.



Keterangan:
= kalor
m = massa zat
= kalor jenis zat
Δ = selisih suhu

Jika perubahan energi terjadi pada tekanan tetap, misalnya dalam wadah terbuka (tekanan atmosfer) maka kalor yang terbentuk dinamakan perubahan entalpi (ΔH). Entalpi dilambangkan dengan (berasal dari kata ‘Heat of Content’). Dengan demikian, perubahan entalpi adalah kalor yang terjadi pada tekanan tetap, atau Δ H = Qp (Qp menyatakan kalor yang diukur pada tekanan tetap).

Sistem dan Lingkungan
Secara prinsip, perubahan entalpi disebabkan adanya aliran panas dari sistem ke lingkungan, atau sebaliknya. Apakah yang disebut sistem dan lingkungan?
·         Sistem didefinisiskan sebagai bagian dari semesta yang merupakan fokus kajian
·         Lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem yang bukan kajian.

Dalam reaksi kimia, Anda dapat mendefinisikan sistem. Misalnya pereaksi maka selain pereaksi disebut lingkungan, seperti pelarut, hasil reaksi, tabung reaksi, udara di sekitarnya, dan segala sesuatu selain pereaksi.

Contoh soal Sistem dan Lingkungan
Ke dalam gelas kimia yang berisi air, dilarutkan 10 g gula pasir. Jika gula pasir ditetapkan sebagai sistem, manakah yang termasuk lingkungan?

Jawab:
Karena gula pasir dipandang sebagai sistem maka selain dari gula pasir termasuk lingkungan, seperti air sebagai pelarut, gelas kimia, penutup gelas kimia, dan udara di sekelilingnya.

Aplikasi Hukum Hess
Hukum Hess muncul berdasarkan fakta bahwa banyak pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya tidak dapat diukur perubahan entalpinya secara laboratorium.

Contoh:
Reaksi pembentukan asam sulfat dari unsur-unsurnya.
S(s) + H2(g) + 2O2(g) → H2SO4( )

Pembentukan asam sulfat dari unsur-unsurnya tidak terjadi sehingga tidak dapat diukur perubahan entalpinya. Oleh karena itu, ahli kimia berusaha menemukan alternatif pemecahannya. Pada 1840, pakar kimia dari Swiss Germain H. Hess mampu menjawab tantangan tersebut.
Berdasarkan hasil pengukuran dan sifat-sifat entalpi, Hess menyatakan bahwa entalpi hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi maka perubahan entalpi tidak bergantung pada jalannya reaksi (proses).

Contoh:
Asetilen (C2H2) tidak dapat diproduksi langsung dari unsur-unsurnya:
2C(s) + H2(g) → C2H2(g)
Hitung ΔH° untuk reaksi tersebut berdasarkan persamaan termokimia berikut.
(a) C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH°1= –393,5 kJ mol–1
(b) H2(g) + ½ O2(g) → H2O( l) ΔH°2= –285,8 kJ mol–1
(c) C2H2(g) + 5/2 O2(g) → 2CO2(g) + H2O( l) ΔH°3= –1.299,8 kJ mol–1

Jawab:
Aturan yang harus diperhatikan adalah
1. Posisi pereaksi dan hasil reaksi yang diketahui harus sama dengan posisi yang ditanyakan. Jika tidak sama maka posisi yang diketahui harus diubah.
2. Koefisien reaksi (mol zat) yang diketahui harus sama dengan yang ditanyakan. Jika tidak sama maka harus disamakan terlebih dahulu dengan cara dibagi atau dikalikan, demikian juga dengan nilai entalpinya.

a. Persamaan (a) harus dikalikan 2 sebab reaksi pembentukan asetilen memerlukan 2 mol C.
b. Persamaan (b) tidak perlu diubah sebab sudah sesuai dengan persamaan reaksi pembentukan asetilen ( 1 mol H2)
c. Persamaan (c) perlu dibalikkan arahnya, sebab C2H2 berada sebagai pereaksi.

Persamaan termokimianya menjadi:
2C(s) + 2O2(g) → 2CO2(g) ΔH°1= 2(–393,5) kJ mol–1
H2(s) + ½ O2(g) → H2O( l) ΔH°2= –285,8 kJ mol–1
2CO2(g) + H2O( l) → 2C2H2(g) + 5/2 O(g) ΔH°3= +1.299,8 kJ mol–1
2C(s) + H2(g) → C2H2(g) ΔH°1+ ΔH°2+ ΔH°3= + 227,0 kJ mol–1
Jadi, perubahan entalpi pembentukan standar asetilen dari unsur-unsurnya adalah 227 kJ mol–1. Persamaan termokimianya:
2C(s) + H2(g) → C2H2(g) ΔH°f = 227,0 kJ mol–1.


Reaksi Endoterm & Eksoterm
Pada reaksi endoterm

    


Sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr).Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk denganentalpi pereaksi (Hp -Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksiendoterm dapat dinyatakan:

Pada reaksi eksoterm


Sistem membebaskan energi, sehingga entalpisistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi.Oleh karena itu , perubahan entalpinya bertanda negatif. Sehingga p dapatdinyatakan sebagai berikut:

Diagram Entalpi



Hubungan Hubungan yang melibatkan ΔH
ΔH adalah sifat yang Ekstensif
Perubahan entalpi berbanding langsung dengan jumlah zat zat yangterlibat dalam suatu proses, atau jika digandakan persamaan tersebut dua kali
ΔH berubah tanda jika proses reaksi berlangsung sebaliknya
Jika arah dari suatu proses terbalik, perubahan sifat ΔH juga mengalami pertukaran tanda –ΔH


https://hudawaudchemistry.wordpress.com/2013/10/08/termokimia/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar