Uji Penurunan Kolesterol dengan
Produk Madu Herbal di Pasaran menggunakan Tikus Putih
Latar Belakang
Kolesterol
saat ini tidak hanya menjadi masalah kesehatan yang dhadapi di negara-negara
maju dan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Kolesterol merupakan salah
satu penyebab penyakit jantung koroner (PJK). Penyebab kolesterol di
negara-negara berkembang biasanya dari perubahan pla makan dengan makanan
berlemak tingi dan rendah serat , gaya hidup merokok serta kurang gerak.
Saat ini
banyak beredar di pasaran obat-obatan penurun kolesterol baik alami maupun
buatan. Secara alami penurunan kolesterol biasanya dilakukan dengan terapi
farmakologi dengan berbagai mekanisme. Di negara-negara Asia Timur mempercayai
bahwa jamur shimeji dan jamur shitake
untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya penurunan kolesterol. Kemudian
dari beberapa penelitian mengatakan jamur shitake dan shimeji lebih efektif
karena mempunyai aktivitas antikolesterol. Selain jamur, apel juga
diindikasikan memiliki aktivitas antikolesterol dan sebagai diet tambahan. Di
Bali, jamur shitake dan jamur shimeji dikombinasikan dengan madu untuk
penurunan kolesterol. Namun, secara ilmiah belum pernah dilakukan penelitian.
Oleh sebab itu, diadakannya penelitian mengenai hal ini.
Hasil Penelitian
Diambil dari
bahan penelitian yaitu produk obat tradisional yang beredar di pasaran yaitu
produk A (mengandung madu, jamus shitake dan jamur shimeji), kemudian produk B
(mengandung madu dan cuka apel). Kemudian dilanjutkan dengan pemberian pakan
untuk meningkatkan kolesterol pada dua tikus putih. Setelah itu penetapan kadar
kolesterol yang diberi perlakuan kepada tikus putih diet kolesterol tinggi dan
kolesterol kontrol negatif dengan menguji selama 30 hari.
Hasilnya adalah
untuk sample tikus dengan diet kolesterol tinggi tidak menimbulkan efek
penurunan kolesterol sedangkan tikus B dengan kolesterol kontrol negatif lebih
signifikan penurunan kolesterolnya. Padahal untuk pemberian uji tikus A
menggunakan produk A yang mengandung madu dan kedua jamur tersebut. Dari
penelitian sebelumnya kedua jamur tersebut mampu menurunkan kolesterol.
Kemudian untuk produk B yang mengandung madu dan cuka apel berhasil menurunkan
kolesterol pada sample tikus kolesterol kontrol negatif.
Peluang penelitian
Pada saat
pemberian pakan untuk peningkatan koleterol perlu ditambahkan dosis yang lebih
tinggi karena sebelumnya dosis tersebut masih dibawah terapi sehingga tidak
menimbulkan efek penurunan koleterol, kemudian untuk pemberian pakan diberikan
pakan dengan bahan yang sama agar memperoleh efek yang tidak begitu signifikan.
Untuk menggunakan produk madu herbal dipasaran, saat ini tidak sepenuhnya madu
herbal adalah benar-benar madu, jadi pada saat penelitian pun kemungkinan tidak
sepenuhnya benar-benar madu atau ada bahan campuran, penelitian selanjutnya
agar menggunakan bahan yang lebih alami agar menimbulkan efek yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar